Jatuh Cinta Diam-Diam, Sampai Kapan?

gw_bltenzweig

Halo, welcome back my dearest reader. Jangan bosen-bosen ya gue sapa terus. Hehe.

Seperti udah sering gue mention sebelumnya, ngomongin cinta gak pernah mudah. Ada banyak proses yang musti dilewati. Dan cara setiap orang untuk mencintai itu berbeda-beda, ada yang ekspresif, meluap-luap, dan terang-terangan, ada juga yang diam, menyimpan semuanya sendiri. Kontradiksi antara yang agresif dan ada pula yang pasif.

Jatuh cinta punya kesulitan dan kemudahannya sendiri, dan kalau kita ngomongin jatuh cinta secara diam-diam. Hmmm….

Gue melihat jatuh cinta diam-diam itu unik. lo menahan perasaan tanpa mau untuk diungkapkan, rela memendam rasa cinta ketimbang mengungkapkannya dan menerima segala risikonya. Caring and being there for someone because you want to, not because you will get anything in return. Entah itu menuntut status atau apapun.

Well, Hidup itu pilihan. Gak semua orang nyaman mengungkapkan cintanya, gak semua orang memiliki keberanian untuk mengambil segala risiko dari menjalin sebuah hubungan. Makanya, bagi para pecinta diam-diam ini, lebih baik memendam perasaannya. Kalau kita lihat dan kita rasa, jatuh cinta diam-diam tuh kayak lo gambling, gak ada yang bisa jamin akhirannya kayak apa, bisa untung atau juga mostly malah bikin sakit hati. Lo musti siap dengan segala probabilitas, musti tabah dan kuat hati. Dibilang menyiksa hati sendiri bener juga, tapi ya namanya cinta kan.. Siapa yang bisa kontrol? Segala naik turunnya perasaan harus lo sembunyiin dan lo harus bersikap datar-datar aja. Semacam akting, tapi di dunia nyata.

Cinta pada hakikatnya memberikan lo perasaan indah, manis, and gives you butterflies in your stomach. Tapi dengan mencintai diam-diam, sepertinya perasaan-perasaan itu akan sulit banget di dapetin. Bahagianya cuma sebentar, paling cuma pas liat dia sekilas atau merhatian diam-diam aja, selebihnya? Tinggal makan hatinya aja.

ab4s1n1u5747266128c1d271405655via: lifestyle.allwomenstalk.com

Konsekuensi berat yang harus lo terima, ya lo gak bisa meluapkan perasaan cinta lo begitu juga dengan rasa sakitnya. Lo gak bisa bilang ke dia kalau lo senang udah ngelihat dia, dan lo juga gak bisa bilang ke dia kalau lo cemburu ngeliat dia dekat sama orang lain.

Gak ada yang salah sebenernya dari jatuh cinta diam-diam, semua sah-sah aja kok. Yang salah itu ketika lo gak berani mengutarakannya. Ya balik lagi, karena itu semua cuma akan menyiksa aja, bahagia sendirian, cemburu sendirian, semuanya serba sendirian. Belum lagi permasalahan utamanya nih, mau sampai kapan kayak gini-nya? 

Kalau emang pantas diperjuangin, ya perjuangin aja segala ungkapkan-ungkapan yang lo rasain, persetan dengan rasa malu–takut lo, buang semuanya dan jangan  menghalangi lo untuk mengutarakannya ke dia. Masalah jawabannya nanti yes or no pun, setidaknya lo udah mengutarakannya. Lo gak akan kesiksa dan penasaran sendirian terus-terusan. Jangan sampai karena terlalu nyaman dan berlarut-larut mencinta dalam diam, nantinya lo malah akan takut jatuh cinta lagi atau sampai terdoktrin dengan kondisi jatuh cinta diam-diam yang bisa menjalar ke situasi-situasi jatuh cinta lo yang lain.

With Deepest Heart,

 

Wulan Wardhani

“Can’t Take My Eyes Off You” – Candu!

580b585b2edbce24c47b261c

You’re just too good to be true
Can’t take my eyes off of you
You’d be like Heaven to touch
I wanna hold you so much
At long last love has arrived
And I thank God I’m alive
You’re just too good to be true
Can’t take my eyes off you

Pardon the way that I stare
There’s nothing else to compare
The sight of you leaves me weak
There are no words left to speak
But if you feel like I feel
Please let me know that it’s real
You’re just too good to be true
Can’t take my eyes off you

I love you, baby
And if it’s quite alright
I need you, baby
To warm a lonely night
I love you, baby
Trust in me when I say:
Oh, pretty baby
Don’t bring me down, I pray
Oh, pretty baby, now that I found you, stay
And let me love you, baby
Let me love you

……

Lo pasti tau lirik diatas itu lirik dari lagu apa, kan?

Lagu dari Frankie Valli and The Four Season ini adalah lagu yang gue suka banget-banget-banget dari dulu. Entah udah berapa tahun, setiap kali ditanya soal rekomendasi lagu cinta, gue selalu pilih lagu ini. Meskipun lagu ini memang tergolong mainstream karena di cover dan dibawakan sama banyak banget  musisi, kayak Muse, Gloria Gaynor, dan sederet nama penyanyi-penyanyi lainnya dengan berbagai gaya dan aransemen. Inilah yang membuktikan kalau lagu ini se-enak dan se-beken itu. Sampai sekarangpun lo akan dengan gampang cari song cover lagu ini di Youtube atau di platform manapun. Belum lagi lagu ini banyak banget featured di banyak film, salah satunya di film 10 Things I Hate About You, pas Heath Ledger nyanyiin lagu ini di lapangan olahraga sampai dikejar-kejar satpam😢 such an iconic scene. 

anigif_enhanced-buzz-21714-1378359898-0via buzzfeed.com

Kalo lo liat lagi, liriknya sederhana gak neko-neko dan ga menggunakan bahasa-bahasa yang terkesan ‘tinggi’. Menceritakan kekaguman serta perasaan heran seseorang yang telah lama menanti pasangan hidup, dan akhirnya ada orang yang sangat sempurna (menurut definisi masing-masing) yang baru aja hadir dalam hidupnya.

Maksud dan tujuan liriknya klise banget, tapi melodinya itu lho, juara!

Lirik mendayu-dayu super manis dari lagu ini mengingatkan gue tentang salah satu cerita yang pernah gur baca. Entah gue lupa baca dimana dan kapan, tapi saking mengesankannya, cerita itu masih nempel banget di otak gue dan seringkali gue inget-inget. Gue gak mau jabarin keseluruhan ceritanya disini, tapi inti dari ceritanya tuh: jangan takut untuk jatuh cinta, walau dengan makhluk paling sempurna (again, menurut definisi masing-masing) sekalipun dan lo ngerasa ‘kecil’ dan kurang pantas. Ungkapkan, perjuangkan, hasilnya biar Tuhan yang menentukan.

Sadis gak sih.

Di lagu yang ditulis Bob Crewe dan Bob Gaudio ini, isinya cuma pujian dan harapan si laki-laki buat perempuan yang berhasil merebut hatinya. Dan menurut gue, relationship nowadays itu kadang kali lupa untuk memuji pasangan. Hal ini mungkin masih sering dilakuin kalau hubungan masih anget-angetnya alias baru aja jadian. Tapi biasanya kalau udah lama? Hmmm…. Penyakit lama sih ini. Dan walaupun gue belum menikah, tapi yang gue tau, biasanya pasangan yang udah menikah tuh semakin lama semakin jarang ngasih pujian ke pasangannya. Iya gak sih?

Tapi balik lagi, lagu cinta dari Frankie Valli and The Four Season ini sukses buat gue kepincut bertahun-tahun. Se-kepincut itu gue udah gak ngerti lagi.

Lagu cinta ini pas banget buat lo yang lagi jatuh cinta sama. Gue jamin lagu ini bisa meningkatkan kadar naksir lo sama si dia lebih-lebih!

Yuk, coba kita dengerin lagunya!

 

 

With Super-Big-Love,

 

Wulan Wardhani

Cinta beda agama, salah siapa?

flowers-borders-png-border-with-flower-drawing-rose-flower-borders-png-1181

Well, hello my dearest readers.

Lo pernah, naksir sama seseorang yang beda keyakinan sama lo? Atau malah, lo sekarang lagi berhubungan sama seseorang yang beda keyakinan sama lo?

Apapun jawaban lo, iya atau tidak, mari kita omongin soal ini sama-sama.

Hasil gambar untuk cinta beda keyakinan

Segala sesuatu yang terjadi pada kita, semua itu udah Tuhan yang atur. Begitu juga rasa cinta, yang pada hakikatnya merupakan anugerah indah dari Tuhan buat kita. Kalau lagi jatuh cinta, biasanya apapun berasa manis, berasa nagih, berasa enak aja. Itu berarti lo lagi dianugerahi Tuhan dengan cinta.

Entah dalam konotasi positif atau negatif,
tuhan mempertemukan pasti ada maksud dan tujuannya. Cinta juga bisa tumbuh kapan aja, di mana aja. Dan sering datang tiba-tiba tanpa lebih dulu permisi. Membuat kita lupa kalau ada keadaan dan batas yang seringkali membuat cinta menjadi ’berasa’ salah, bisa salah waktu, bisa juga salah keadaan.

Gue personally, pernah (dan masih) dalam keadaan ini. Udah nyambung, udah klop, udah nyaman, eh… Agamanya beda. Huft.

Persoalan ini sesungguhnya selalu jadi concern gue dari awal banget deket sama seseorang. Gue sendiripun sebenernya terbuka sama siapapun, asal dia baik dan bisa membuat gue nyaman, ya kenapa enggak, gitu?

Tembok keyakinan itu adalah tembok nyata, yang kelihatan dan menjadi tembok pemicu perpisahan, faktor pemisahnya ya kalau ga datang dari keyakinan dan keteguhan pasangannya sendiri, ya biasanya datang dari keluarga ataupun adat istiadat dari masing-masing pasangan. Nah, ini nih yang membuat cinta beda agama tuh susah dan riskan. Biasanya orang akan melihat hubungan beda agama ini sebagai hubungan yang udah ketebak ujungnya gimana.

Tapi balik lagi, selagi lo nyaman dan selagi lo merasa yakin. Kenapa enggak?

Tapi kalau lo merasa hubungan ini salah dan gak sesuai. Yaudah, lo tau kan harus gimana?

Semua keputusan dan jalan keluarnya ada ditangan kalian. Lo dan pasangan lo yang ngejalain, lo musti udah tau konsekuensi dan pertanggungjawaban apa yang musti lo emban jikalau lo memutuskan untuk lanjut ataupun udahan. Mau ujungnya manis atau pahit sekalipun, yakin aja… Bilang sama diri sendiri kalau semua hubunganpun pasti ada masalahnya.

Jangan menyalahkan keadaan, jangan menyalahkan pasangan, apalagi berani nyalahin Tuhan. Inget, seperti yang gue mention di awal tadi, kalau bahwasanya semua sudah diatur Tuhan dan semua ada maksud dan tujuannya.

Kalau kata-kata klisenya sih, cinta itu gak pernah salah. Jadi kalau lo jatuh cinta sama seseorang yang beda keyakinan sama lo, inget aja… Cinta itu anugerah. Nikmatin aja, rasain dulu aja manis-manisnya, nikmatin anugerah Tuhan buat lo. Masalah lanjut atau engganya, itu rentetan urusan kalian nantinya.

Guepun menyikapi hubungan kayak gini, sekarang lagi dibawa santai aja. Walaupun sesunggunya gue sudah memproyeksikan dan mengindikasikan hubungan ini pada akhirnya mau dikemanain dan mau diapain, tapi gue masih santai dan masih postive thinking aja sih… Doain yaa readers biar gue dan doi bisa menemukan jalan yang terbaik dari yang terbaik. Hehe.

Cinta beda agama bukan salah siapa-siapa. Jangan menyalahkan apapun dan siapapun. Semangat buat lo yang lagi di hubungan kayak gini! Apapun keputusannya, yakin aja kalau keputusan itu yang terbaik!

 

With Full Love,

 

Wulan Wardhani

Pamer Hubungan di Sosial Media, Norak dan Ciri Gak Bahagia?

banner2

Malam ini, sehabis pulang ke kostan dan leyeh-leyeh sebentar di kasur sambil randomly nge-stalk akun-akun lucu di instagram dan ketawa—cekikikan sendiri, gue tiba-tiba ditelfon salah seorang teman. Dia laki-laki, umur 20++, perawakan sedang dan berambut gondrong nanggung. Sebut saja si X.

Si X curhat, masalah ceweknya yang kebetulan temen baik gue juga. Dia cerita panjang lebar soal ceweknya yang selalu nuntut dia untuk post foto/video, mention-mentionan (re: pacaran) di twitter, bales-balesan komen di ig, dan mewajibkan dia untuk pasang bio dan/atau DP foto mereka berdua. Gue memang mengakui, selama mereka berdua pacaran, seringkali gue melihat interaksi ‘berlebih’ mereka di media sosial. Sejujurnya memang gue sendiri agak risih, karena… Ya mereka begitu untuk apa? Informasi apa sih yang mereka mau planting ke followers-followersnya? Sekali-dua kali mungkin orang melihatnya masih wajar, tapi kalau keseringan? Hari ini mereka berantem dan keesokan harinya mereka saling bilang “love you” di timeline. Ini gue lagi nonton FTV pagi atau bagaimana, ya?

Balik lagi ke permasalahan si X. Syukurnya dia sadar kalau apa yang dia sama ceweknya lakukan itu sudah gak wajar. Selain karena mungkin kesadaran diri sendiri, tapi ejekan dan “ceng-ceng”an teman-teman disekitarnyalah yang mungkin membuat si X ini jadi sadar dan memulai pergerakan.

Si X meminta solusi dari gue bagaimana cara bilang ke ceweknya, tanpa maksud menyakiti ataupun menyalahkan. Masalahnya, gue juga paham betul sifat dan karakter ceweknya dia yang super keras kepala dan susah dibilangin. Guepun bingung dan kesulitan untuk kasih solusi buat si X ini. Toh akhirnya gue hanya kasih jawaban-jawaban klise nan mainstream, bernilai utopis, bias yang seringkali gue dengar dari teman-teman gue juga, tanpa tau wujud implementasiannya. Lalu si X menutup telfon dan gue melanjutkan aktivitas leyeh-leyeh cantik lagi.

Tapi gue jadi mikir, mungkin secara sederhana, gue menilai permasalahan si X dan pacarnya ini juga mainstream. Karena mainstream inilah secara logika seharusnya sudah ada semacam template problem solving-nya. Namun ya balik lagi, untuk permasalahan-permasalahan di dunia percintaan ini seringkali membingungkan, gak mengindahkan logika, dengan tingkat kompleksitas-nya yang tinggi.

hipwee-medsos-7via http://www.idiva.com

Masalah norak di sosial media perihal hubungan cinta mungkin memang tergantung dari pribadi orangnya masing-masing, gue sendiripun dulu pernah ada di stage itu kok. Bukannya gue merasa sok tua atau gimana, tapi makin ke sini gue makin merasa kalau semua itu tuh gak perlu. Hubungan kan lo dan pasangan lo yang ngejalanin, just make it simple and exclusive because not everyone needs to know everything about your love life. Segala sesuatu yang berlebihan hasilnya selalu gak baik, begitu juga soal show-off di social media. Gak semua orang perlu tau apa yang lagi lo alami dan apa yang lo rasa, karena hidup gak cuma soal perasaan semata. Apa yang lo share di sosial media lo, bisa memberikan banyak pengaruh ke orang lain. Ayo dong belajar bertanggung jawab, sudah kewajiban kita semua sebagai netizen untuk bisa menjaga dan memberikan aura positif ke orang lain.

Hasil gambar untuk show off relationship in social media

Terkhusus soal cinta.. Cinta memang syahdu dan indah banget. Tapi jangan menyalahgunakan cinta dengan memanifestasikannya melalui cara-cara yang salah. Norak di sosial media soal kisah cinta lo boleh-boleh aja, asal jangan berlebihan. Coba sesuaikan kebutuhan dan pikirin deh, kira-kira dengan lo norak-norak di ig, mention-mention “Duch qu sayank kamu bangett” di twitter, atau pasang DP dan taro nama pasangan lo di bio, kira-kira apa sih sebenarnya informasi dan manfaat yang bisa lo kasih ke followers lo?

Mau manas-manasin mantan pacar?

Mau nunjukin kalau lo laku?

Mau….

Mau…

Mau…

Jangan kebanyakan maunya ah.

Hehe

 

With Lovely Heart,

 

Wulan Wardhani

Welcome, Love.

Pansy-clipart-vintage-flower-border-9

Well, hello lovely readers.

Selamat datang, selamat bergabung, dan selamat berbunga-bunga!

First, I’d like to introduce my self little bit. Nama gue Wulan, mahasiswi UI tingkat menengah. Suka fangirl Koreyaan,  tapi selalu jatuh cinta sama musik klasik (Frankie Vallie, Frank Sinatra, Marvin Gaye dll merupakan candu bagiku) dan band-band jaman The Beatles, Bee Gees, sampai Jamiroquai.

Ditambah lagi sekarang lagi naksir berat sama Foo Fighters, J-Rocks, dan suaranya Cher Lloyd. Se-random itu emang anaknya.

Oke, sebenernya ini blog apa sih?! Apa yang bakal dibahas disini!?

Di blog ini, gue akan membahas soal cinta.

Ya, cuma soal cinta, hanya soal cinta, semua tentang cinta.

Gue akan menunjukan ke-sok-tauan gue soal cinta. Disini tempatnya gue akan memperlihatkan perspektif, menjabarkan opini, dan memberikan kritik-saran  soal cinta. Tapi yang musti digarisbawahi adalah, gue hanya akan bercerita dan memberikan pendapat sesuai dengan pendapat, pengalaman, pengetahuan, dan kuasa gue pribadi. 

Mostly, gue akan banyak cerita soal pengalaman pribadi, pengalaman teman/orang-orang disekitar gue, pengalaman keluarga, dan tentunya gue juga akan membahas tentang hal-hal menarik di dunia maya.

Semuanya gue bahas, tapi hanya dengan satu topik besar; Cinta

Karena menurut gue, bahas cinta itu gak akan pernah ada habisnya. Terkadang dapat dimengerti secara sederhana, tapi terkadang juga rumit tafsiran-tafsirannya. Gak bisa di kalkulasi pakai hitung-hitungan matematis, atau di prediksi dengan analisis. Cinta bisa nyambung ke urusan politik, komoditas ekonomi, dan ajaibnya cinta bisa masuk ke segala hal dan mengubah segalanya! Kompleksitas cinta yang sebegitu uncountable, unpredicted, dan tiba-tiba.

Akan banyak bahasan cinta yang akan gue share disini. So, prepare yourself, siapkan hatimu, dan ayo! Kita bahas cinta bareng-bareng!

Siap kan cinta-cintaan lagi?

6nu

 

With Love,

 

Wulan Wardhani