Halo, welcome back my dearest reader. Jangan bosen-bosen ya gue sapa terus. Hehe.
Seperti udah sering gue mention sebelumnya, ngomongin cinta gak pernah mudah. Ada banyak proses yang musti dilewati. Dan cara setiap orang untuk mencintai itu berbeda-beda, ada yang ekspresif, meluap-luap, dan terang-terangan, ada juga yang diam, menyimpan semuanya sendiri. Kontradiksi antara yang agresif dan ada pula yang pasif.
Jatuh cinta punya kesulitan dan kemudahannya sendiri, dan kalau kita ngomongin jatuh cinta secara diam-diam. Hmmm….
Gue melihat jatuh cinta diam-diam itu unik. lo menahan perasaan tanpa mau untuk diungkapkan, rela memendam rasa cinta ketimbang mengungkapkannya dan menerima segala risikonya. Caring and being there for someone because you want to, not because you will get anything in return. Entah itu menuntut status atau apapun.
Well, Hidup itu pilihan. Gak semua orang nyaman mengungkapkan cintanya, gak semua orang memiliki keberanian untuk mengambil segala risiko dari menjalin sebuah hubungan. Makanya, bagi para pecinta diam-diam ini, lebih baik memendam perasaannya. Kalau kita lihat dan kita rasa, jatuh cinta diam-diam tuh kayak lo gambling, gak ada yang bisa jamin akhirannya kayak apa, bisa untung atau juga mostly malah bikin sakit hati. Lo musti siap dengan segala probabilitas, musti tabah dan kuat hati. Dibilang menyiksa hati sendiri bener juga, tapi ya namanya cinta kan.. Siapa yang bisa kontrol? Segala naik turunnya perasaan harus lo sembunyiin dan lo harus bersikap datar-datar aja. Semacam akting, tapi di dunia nyata.
Cinta pada hakikatnya memberikan lo perasaan indah, manis, and gives you butterflies in your stomach. Tapi dengan mencintai diam-diam, sepertinya perasaan-perasaan itu akan sulit banget di dapetin. Bahagianya cuma sebentar, paling cuma pas liat dia sekilas atau merhatian diam-diam aja, selebihnya? Tinggal makan hatinya aja.
via: lifestyle.allwomenstalk.com
Konsekuensi berat yang harus lo terima, ya lo gak bisa meluapkan perasaan cinta lo begitu juga dengan rasa sakitnya. Lo gak bisa bilang ke dia kalau lo senang udah ngelihat dia, dan lo juga gak bisa bilang ke dia kalau lo cemburu ngeliat dia dekat sama orang lain.
Gak ada yang salah sebenernya dari jatuh cinta diam-diam, semua sah-sah aja kok. Yang salah itu ketika lo gak berani mengutarakannya. Ya balik lagi, karena itu semua cuma akan menyiksa aja, bahagia sendirian, cemburu sendirian, semuanya serba sendirian. Belum lagi permasalahan utamanya nih, mau sampai kapan kayak gini-nya?
Kalau emang pantas diperjuangin, ya perjuangin aja segala ungkapkan-ungkapan yang lo rasain, persetan dengan rasa malu–takut lo, buang semuanya dan jangan menghalangi lo untuk mengutarakannya ke dia. Masalah jawabannya nanti yes or no pun, setidaknya lo udah mengutarakannya. Lo gak akan kesiksa dan penasaran sendirian terus-terusan. Jangan sampai karena terlalu nyaman dan berlarut-larut mencinta dalam diam, nantinya lo malah akan takut jatuh cinta lagi atau sampai terdoktrin dengan kondisi jatuh cinta diam-diam yang bisa menjalar ke situasi-situasi jatuh cinta lo yang lain.
With Deepest Heart,
Wulan Wardhani